Perempuan di Etalase Publik




Oleh Aryanto Abidin
Penulis adalah anggota non aktif Forum Lingkar Pena (FLP) wilayah Sulsel,

Perempuan!. Memperbincangkannya, tak akan ada habis-habisnya. Selalu saja ada waktu untuk membicarakannya. Di segala ruang dan waktu, selalu ada tempat untuk melukiskan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Di tivi dan koran selalu saja ada berita tentangnya. Koran dan majalah pun tidak ingin ketinggalan. Secara khusus juga menerbitkan majalah tentang perempuan. Termasuk yang menghbohkan akhir-akhir ini adalah Majalah Playboy. Di kamar kost laki-laki pun, perempuan selalu menjadi topik yang nggak ada matinya. Apalagi kalau sudah menyangkut perempuan idaman, malampun seperti siang.

Dalam dunia seni, perempuan merupakan inspirasi yang maha agung guna melahirkan karya seni. Bahkan Leonardo da Vinci melahirkan sebuah lukisan perempuan yang diberi judul Monalisa. Alhasil, karya ini menjadi karya termahal dan menyejarah.. Keindahan tubuhnya terkadang menjadi inspirasai yang menjanjikan, hingga lukisan perempuan telanjangpun juga dianggap sebagai karya seni yang maha dahsyat.

Prempuan juga selalau menjadi inspirasi dalam dunia musik. Sampai-sampai group musik Ada Band menciptakan sebuah lagu khusus tentang perempuan dengan judul Karna wanita ingin dimengerti. Lagu yang begitu renyah dan enak di dengar. Terkadang menyentil naluri saya untuk segera menuntaskan masa lajang saya, eii…ts. Untuk membunuh sepi, sesekali saya mendendangkannya. Tidak!, ini hanyalah sebuah lagu, dia tidak boleh mendominasi pikiran dan batin saya.

Dalam suatu kesempatan, saya mengunjungi sebuah tempat perbelanjaan (mall) termegah di kota ini. Saat itu, sedang berlangsung sebuah promo mobil luaran baru dari sebuah perusahaan otomotif, dan memamerkannya di atrium mall tersebut. Ruang pamer yang terletak di lantai dasar tersebut, membuat mata para pengunjung mall harus rela berpapasan dengan suasana promo. Bukan karena mobilnya, tapi karena perempuan sexy yang mendampingi mobil yang dipamerkan.

Demikian juga dengan kedua mata saya. Mata sayapun menyambar beberapa mobil mewah yang terpajang di ruangan itu. Tiap mobil yang dipajang disandingkan dengan perempuan cantik nan sexy. Perempuan-perempuan itu mengenakan baju super ketat dengan sedikit belahan di bagian dada, ditambah rok mini yang hanya sampai paha serta sepatu hak tinggi. Semakin serasilah dengan mobil mewah yang berada di sampinya. Perempuan-perempuan cantik nan sexy itu siap melempar seyum manis kepada pengunjung yang lalu lalang di sekitarnya. Dengan sedikit senyum manis dan gerakan yang menggoda mangsapun terperangkap.

Beberapa pengunjung mendekati mobil yang dipajang. “Boleh dicoba kok Mas!”. Perempuan itu menawarkan untuk sekedar memegang stir mobil dan mencoba menghidupakan mobil. Lalu dengan nada bercanda dan sedikit gombal pengunjung laki-laki tersebut menawar balik, “bagaimana kalau mbak yang saya coba duluan”. Perempuan penjaga mobil tersebut cuma bisa senyum malu-malu. Entah itu adalah sinyal negative atau positif. Kalau sinyal positif, maka akan berlanjut di meja makan dan kemungkinan akan berakhir di kamar hotel.

Mobil yang sudah tampak mewah dan sporti tersebut, justru semakin menawan dengan kehadiran perempuan cantik nan sexy di sampingnya. Mata saya tak kuasa menahannya. Pikir saya, betapa bodohnya perempuan-perempuan itu, kok mau-maunya dipajang seperti mobil-mobil mewah itu. Mungkinkah hanya numpang keren dibalik harga mobil yang melangit tersebut?. Sehingga dengan begitu akan meninggikan derajatnya. Entahlah!. Hanya merekalah yang mampu menjawabnya dengan pasti.

Saya tidak bisa membayangkan, seandainya perempuan yang dipajang bersama mobil tersebut adalah anak saya. Mungkin naluri kebapak-an saya tidak akan tega membiarkannya. Tapi kalau seandainya perempuan tersebut adalah istri saya, maka saya akan melarangnya. Saya tidak bisa membayangkan betapa ribuan mata yang memadati mall tersebut menikmati kemolekan tubuhnya secara gratis. Dalam benak saya terbesit Tanya, adakah korelasi antara mobil mewah trsebut dengan perempuan cantik nan sexy?. Pertanyaan ini mungkin oleh sebahagian orang dianggap konyol dan terlalu berlebihan. Tidak berlebihan kiranya jika saya mengatakan kalau perempuan-perempuan tersebut hanya akan menjadi “penyedap mata” pengunjung mall.

Fenomena terebut hanyalah sedikit dari realitas keseharian kita tentang perempuan. Di negeri ini,bahkan ada lembaga pemerintah yang khusus menangani perempuan. Entah sudah berapa tahun lembaga tersebut berdiri di negeri ini. Lembaga tersebut bernama Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Suatu kementrian yang secara khusus memberdayakan perempuan dan menangani masalah-masalah prempuan. Namun peranan lembaga ini masih belum optimal dalam upaya meningkatkan citra perempuan.

Terkait dengan istilah kementerian tersebut, saya pernah dikritik oleh seorang akhwat pada suatu kesempatan rapat. Sebelum-sebelumnya, saya begitu enjoy menggunakan istilah pemberdayaan terhadap suatu jabatan dalam structural lembaga kemahasiswaan. Saya dikritik habis-habisan, “kenapa tidak menggunakan istilah pengembangan potensi perempuan. Emangnya perempuan itu tidak memiliki potensi, apa?”. Kata pemberdayaan, kedengarannya terlalu komersil. Seolah-olah potensinya hanya dieksploitsi. Maka pantas saja jika selama ini perempuan dieksploitasi potensinya. Terutama potensi fisiknya. Lihat saja, kalo ada acara penyerahan hadiah pada even-even tertentu.

Perempuan-perempuan cantik membawakan nampan berisi kalung bunga, medali atau trophy untuk kemudian diserahkan kepada pejabat yang bertugas mengalungkan atau memberikan trophy kepada sang pemenang even tersebut. Demikian juga dengan pejabat Negara, setiap kedatangannya di daerah-daerah disambut oleh perempuan-perempuan cantik dengan tarian khas daerah masing-masing.

Lalu bagaimana dengan kehidupan bermahasiswa kita?. Kalau kita mau bicara aktivis lembaga yang perempuan, bisa dihitung jari. Sangat jarang perempuan yang jadi ketua lembaga kemahasiswaan. Kalaupun ada, paling-paling di fakultas yang di dominasi perempuan. Biasanya posisi yang selalu digemari adalah sekertaris, bendahara atau menjadi protokol pada acara tertentu. Kadang-kadang seorang aktivis-yang laki-laki tentunya-menjadi cerdas dan kreatif serta bergairah bila dalam suatu forum dihadiri perempuan. Pertanyaan sederhananya adalah, kenapa perempua hanya mau ditempatkan pada second position?. Padahal memiliki potensi yang tak jauh beda dengan laki-laki.

Mungkinkah mereka terlalu disibukan dengan urusan gincu dan bedak?. Entahlah!. Tiba-tiba saja Seorang teman bertanya kepada saya, “seperti apa perempuan idaman kamu?”Saya menjawab, perempuan berjilbab, wajah keibuan, cerdas dan menarik.“Bagaimana dengan soal usia?” lanjutnya. “Saya lebih suka yang usianya lebih tua dari saya ”. jawab saya. “Kamu sendiri?”lanjut saya..”Saya lebih suka daun muda.”. Kenapa? Tanyaku. “biar tetap awet muda”jawabnya. Kamipun tertawa terbahak.,ha…ha….ha…
[Read More...]




Inilah UNHAS (Universitas Negeri Hampir Swasta)
Bom BHP sebentar lagi mengguncang Unhas
Entah kemana lagi rakyat mengadu
Sekolah Murah tinggalah mimpi
lalu mau dikemanakan
generasi muda
negeri ini?
[Read More...]


HATI_HATI TERHADAP SITUS DI BAWAH INI




SITUS BERBAHAYA
assalamu'alaikum...maaf kalo menerima lagi...hanya meneruskan...PENTING ! Mohon agar pesan ini dapat disebarkan kepada seluruh saudara se-iman!!! Jika tidak...maka seluruh Muslim di dunia bia saja mendapatkan informasi yang salah dan keliru tentang Islam, untuk itu dimohon adar dapat menyebarkan pesan ini segera setelah membacanya. Waspadalah terhadap website di bawah ini 1. http://www.answering-islam.org/ 2. http://www.aboutislam.com/ 3. http://www.thequran.com/ 4. http://www.allahassurance.com/ . Situs-situs tersebut telah sengaja dibuat oleh kaum yahudi yang senantiasa gencar menyebarkan pemahaman yang salah tentang Al-Qur'an, Hadits dan Islam. Sekali lagi, mohon agar pesan ini dapat disebarkan kepada seluruh saudara Muslim di dunia...Terimaksih...Wassalam
[Read More...]


SKIZOFRENIA PEMILU RAYA KEMA UNHAS



Gedung rektorat Unhas, Simbol Keangkuhan
Oleh : Aryanto Abidin
Sekum HMI Komisariat Perikanan periode 2002/2003, Aktivis KAMMI Daerah Sulsel, Presiden Partai Lingkar Cendekia (PLC) dan aktif di beberapa UKM

Akhir-akhir ini perdebatan yang selalu mengisi ruang dan waktu kita, adalah perdebatan antara dua kekuatan wacana yang saling mendominasi. Dua kekuatan itu adalah kekuatan yang pro terhadap pembentukan Lema dan yang kontra terhadap pemebentukan Lema.

Keduanya masing-masing punya alasan yang rasional. Bagi saya, perbedaan ini adalah hal yang wajar, karna di sinilah tempatnya (kampus). Tidak usah shock, apalagi sampai panik. Tentu saja kita berharap tidak ada yang kejang-kejang apalagi sampai ‘merah telinganya’, lalu ‘main kayu’.

Perdebatan panjang mengenai sah dan tidak sahnya proses yang terjadi pada pemilu raya Kema Unhas, menemui titik kulminasinya. Hal ini ditandai dengan kemenagan Parati Lingkar Cendekia (PLC) sebagai pemegang suara mayoritas partai yakni 2074 suara, serta terpilihnya kawan Arham secara de facto sebagai Prsiden Lema Unhas. Bagi saya, pemilu raya kali ini bukan skedar mendudukan atau mengusung siapa figure yang akan memimpin lema unhas ke depannya, akan tetapi ada sebuah ruh yang harus tetap dikibarkan dalam kehidupan bermahasiswa kita. Ruh itu adalah fungsi dan peran gerakan mahasiswa dalam mengusung agenda perubahan.

Dalam lingkup keindonesiaan, disadari atau tidak, bahwa peran gerakan mahasiswa sedang mengalami kebingungan serta sedang mencari arah, akan kemana ia akan melangkah. Demikian pula dalam konteks lokal saat ini. Unhas (yang diklaim) sebagai referensi gerakan mahasiswa Indonesia timur, pun belum, mampu menentukan arah, akan kemana ia melangkah. Yang lebih tragis lagi adalah lembaga kemahasiswaan Unhas belum mampu mendefinisikan perannya. Tentu kita tidak ingin lembaga kemahasiswaan hanya menjadi pelengkap penderita di tengah penderitaan yang melanda bangsa ini. Harus ada upaya ke arah yang lebih baik.

BERKACA PADA SEJARAH

Harus diakui, bahwa sejarah kelembagaan mahasiswa Unhas, tidak pernah tumbuh dengan sempurna. Mati dan tumbuh, begitulah ralitasnya (baca juga Identitas awal maret, hal.9). Lembaga kemahasiswaan muncul (boleh jadi) tergantung musim, atau bahkan tergantung kepentingan atau pesanan. Bahkan boleh jadi hari ini kita bicara tentang Lema unhas, esok hari Lema Unhas tidak lagi menjadi pembicaraan yang sexy di sudut-sudut kampus sembari menyeruput kopi panas buatan mace-mace. Hilang bersama hembusan angin.

Ada yang menganggap dibentuknya kembali Lema unhas akan mampu menyatukan gerakan mahasiswa Unhas. Namun tidak jarang pula yang menganggap bedirinya Lema Unhas tidak memberikan jaminan akan mampu menyatukan gerakan mahasiswa Unhas. Tidak berlebihan kiranya, mengingat sejarah kelam Lembaga kemahasiswaan Unhas yang mengalami pasang surut. Selalu mengikuti siklus mati dan tumbuh. Demikian seterusnya.

Kenyataan ini justru memperkuat tesis ketidakmampuan lembaga mahasiswa di tingkat universitas untuk menyatukan gerakan mahasiswa unhas. Terlepas dari itu semua, saya tidak ingin mengintervensi terlalu jauh proses yang telah kita lewati bersama. Bagi saya, lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas harus kita munculkan kembali.

Oleh karnannya, perdebatan kita hari ini bukan lagi pada tataran ada atau tidaknya lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas. Pembicaraan kita hari ini adalah bagaimana mengawal perjalanan Lema satu tahun ke depan. Dan yang terpenting lagi adalah bagaimana menganalisis akar penyebab mati-tumbuhnya lembaga kemahasiswaan kita. Karna bukan tidak mungkin satu tahun ke depannya Lema (boleh jadi) hilang dari ingatan kolektif kita. Oleh karenanya butuh analisa bersama sampai ke akar-akarnya (root cause analysis), gerangan apa yang menyebabkannya.

SKIZOFRTENIA JELANG PEMILU RAYA DAN PASCA PEMILU RAYA

Dalam definisi psikologi, skizofrenia adalah suatu penyakit kegilaan yang dialami oleh manusia. Suatu penyakit dimana manusia mengalami delusi atau keyakinan yang salah. Janice Jordan, mantan pengidap skizofrenia selama 25 tahun mengatakan, menjadi orang gila adalah menjadi seorang pengembara di sebuah dunia, dimana antara yang nyata dan yang tidak nyata amat sulit dibedakan. Bahkan terkadang menjadi seorang pecundang (Skizofrenia facts, www.bcss.com).

Lalu bagaimana korelasinya dengan pemilu raya mahasiswa?. Jelas, banyak kegilaan yang terjadi dalam pemilu raya Kema unhas. Kita mulai dari pasca pemilu. Ada fenomena menarik yang muncul pasca pemilu raya Kema Unhas. Fenomena tersebut adalah adanya indikasi penolakan (penundaan) hasil pemilu raya. Fenomena ini menarik untuk diperbincangkan. Mengingat orang-orang yang turut bergabung dalam penolakan hasil pemilu ini adalah orang-orang yang selama ini gencar mewacanakan pembentukan Lema. Agak ironis memang. Mereka mulai menyusun kekuatan untuk menolak (menunda) hasil pemilu. Ada apa gerangan?. Bukankah selama ini mereka selalu menggembar gemborkan pembentukan Lema?. Sungguh, ini merupakan suatu kegilaan.

Bagi saya isu penolakan (penundaan) terhadap hasil pemilu ini merupakan isu murahan dari segelintir orang-orang yang tidak bisa menerima kekalahan dalam proses ini. Fenomena ini justru sangat berbanding terbalik dengan kondisi jelang pemilu raya. Semua calon presiden maupun tim dari partai-partai, ramai-ramai menjual isu perbaikan atau penguatan secara kelembagaan. Bahkan hampir semua calon dan partai yang giat melobi salah satu partai yang diprediksikan bakal meraih suara terbanyak, tentu saja dengan menawarkan isu perubahan dan penguatan kelembagaan, temasuk signifikasi pemebentukan Lema.

Kian mendekati (bahkan saat) pemilu, konstelasi politik kampus kian memanas. Tim dari calon presiden tertentu saling melempar isu-isu miring (black campaign). Saling sikut, sikut kiri, sikut kanan. Ada yang mengkaitkan bahwa calon yang ini dekat dengan pejabat "A", calon yang itu dekat dengan pejabat "B". Bahkan ada yang melakukan "politik maling teriak maling". Mengaku "main besih" padahal "main kotor". Bukankah hal tersebut merupakan suatu bentuk kegilaan?.

Yang lebih konyol dan vulgar lagi adalah terdapat salah satu oknum Ketua BEM (atau kita sebut saja dia dengan Mr. "X") yang terindikasi bemain "dua kaki". Oknum ketua BEM ini mencoba "bermain" di dua habitat yang saling berlawanan, yaitu antara kelompok yang menerima proses pemebentukan Lema dan yang menolak proses pembentukan Lema. Di satu sisi berusaha mengawal pembentukan Lema lewat forum silahturahmi antar BEM. Di lain sisi Mr. "X" ini berusaha "mengompor-ngompori" salah satu UKM yang selama ini sangat getol menolak proses pembentukan Lema. Namun, di luar dugaan Mr. "X", UKM yang yang ia kompori tidak sebodoh yang dikira. UKM tersebut sangat mafhum dengan gerak-gerik Mr "X" tersebut.

Akhirnya kita sampai pada kesimpulan akhir, tenyata Mr. X tersebut hanyalah seorang yang oportunis. Seorang yang mencari tempat untuk mengakomodasi kepentingan diri sendiri. Kenyataan ini mengisyaratkan, siapa sebenarnya yang oportunis dan siapa yang idealis. Hal ini juga membuktikan siapa sebernarnya yang terindikasai memiliki syahwat kekuasaan yang paling tinggi dan siapa yang murni bejuang untuk penguatan kelembagaan Unhas.

Fenomena keterlibatan ketua BEM dalam dukung mendukung salah satu calon presiden adalah suatu bentuk kegilaan. Kenyataan ini sangat menyedihkan. Harusnya posisi BEM dalam mengawal proses pemilu raya ini adalah sebagai penjaga nilai dan moral serta etika organisasi. Ketua-ketua BEM tidak boleh (latah) menjadi tim sukses dari salah satu calon presiden. Harusnya Ia bermain pada wilayah kriteria. Seperti apa kriteria presiden Lema yang diinginkan oleh mahasiswa? Atau menawarkan agenda-agenda yang harus dikawal satu tahun ke depannya. Bukan malah sebaliknya, bahkan ada yang rela "mati" untuk sang calon presidennya. Lagi-lagi ini adalah suatu kegilaan di tengah-tengah lingkungan yang rasional.

KPU, ADA APA DENGANMU?

Haruskah KPU Mahasiswa Unhas mengalami nasib yang sama dengan KPU kenegaraan kita? Pertanyaan ini selalau menghias indah dalam cakrawala berpikir saya. Kekhawatiran ini tentunya sangat wajar. Mengingat dua institusi ini memiliki nama dan peran serta fungsi yang sama, hanya saja wilayah keja mereka yang membedakannya. Kalau KPU kenegaraan kita dicacimaki lantaran tidakan anggotan-anggotanya melakukan korupsi.

Maka tidak demikian dengan KPU unhas. Kita tidak menginginkan KPU Unhas menjadi musuh bersama bagi partai-partai dan calon presiden pada pemilu raya. Hal ini disebabkan lantaran terjadi "skandal" penundaan ketetapan secara resmi tentang hasil pemilu kepada partai dan calon independen. Transparansi hasil pemilu adalah bentuk pertanggungjawaban moral kepada seluruh mahasiswa Unhas. Jadi, penundaan pengumuman hasil pemilu berarti penghianatan terhadap seluruh mahasiswa Unhas.

Dalam beberapa kesempatan, KPU sering membuat kesalahan-kesalahan yang justru memicu konflik. Sebut saja kesalahan nama salah satu partai pada lembaran KPU News. Bahkan ada salah satu partai yang tidak (termuat) mendapat tampat khusus dalam lembaran KPU News. Bahkan ada salah satu partai yang tidak tercantum visi dan misi partainya. Namun kemudian diralat sewajarnya. Dalam konteks politik, kesalahan sekecil apapun tidak lantas dimaknai sebagai sebuah khilaf yang biasa-biasa saja, lalu kemudian mencari pembenaran atas khilaf tersebut.

Kesalahan tersebut justru akan dimaknai sebagai trik politik murahan. Hal ini menjadi tanda tanya besar bagi kita, adakah kesalahan tersebut adalah sebuah upaya mematikan potensi partai tertentu?. Apalagi selama ini di internal KPU terjadi perpecahan, lantaran beberapa anggotanya yang terindikasi terlibat dalam dukung mendukung beberapa calon presiden. Hal ini merupakan suatu kesalahan terbesar. Bukankah hal tersebut justru akan mempengaruhi kinerja lembaga yang mereka lakoni?. Entahlah, hanya nurani mereka yang mampu menjawabnya. Sepertinya KPU harus belajar ulang untuk memaknai kearifan, karena fajar karifan telah redup lantaran nurani mereka yang terbelah. Di akhir tulisan ini mari kita berceloteh: KPU, ada apa denganmu?.


[Read More...]


Dilema air hujan, sedia payung sebelum .......................



Hujan yang dinanti dengan penuh kecemasan akhirnya datang juga membawa harapan-harapan yang besar semoga kemarau panjang akhir-akhir ini segera berakhir, mengakhiri pula segala ekses buruk yang menyertainya. Kemiskinan, pengangguran, naiknya harga barang hampir-hampir "membunuh" berbagai segi kehidupan orang Indonesia. Petani-petani yang sebagian besar mengandalkan curah hujan adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak dari kekeringan yang berkepanjangan ini. Namun dilemma air hujan ini belum dipahami dengan baik oleh masyarakat dimana pada musim kemarau kita sangat sulit mendapatkan air bersih tetapi giliran musim hujan justru banjir melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia antara lain menyebabkan erosi yang berkepanjanganDurasi hujan dan fenomena global perubahan cuaca

Posisi Indonesia di sebelah barat pasifik membuat wilayah ini sangat dipengaruhi oleh fenomena global El-Nino dan La-Nina di lautan pasifik. Fenomena alam el-nino yang dipengaruhi oleh tekanan dan kecepatan arus angin dipasifik sangat mempengaruhi terbentuknya awan hujan diwilayah barat pasifik. fenomena yang oleh seorang ilmuwan Inggris Sir Robert Walker dinamakan ENSO (El-nino Southern Oscillation) pada kondisi hi-index di pasifik angin yang bertiup kearah barat sangat kuat menggiring awan hujan ke arah barat. Pada kondisi seperti ini hujan di wilayah Indonesia, Australia dan sebagian besar Asia tenggara bisa diharapkan untuk turun sangat lebat. Sebaliknya pada kondisi low-index angin yang dari arah pasifik bertiup kurang kencang kearah barat pasifik sehingga kurang mampu membawa awan hujan kearah barat pasifik, sehingga musim kering yang panjang akan terjadi di wilayah barat pasifik, sedangkan wilayah timur pasifik terutama wilayah amerika selatan memperoleh curah hujan yang cukup tinggi.

Belum pernah ada kejadian el-nino yang sama persis, yang terburuk pernah terjadi pada el-nino tahun 1982-1983, kondisi yang sulit diprediksi ini tentunya karena belum ada metode yang secara gamblang dapat memperkirakan bagaimana perubahan tahunan di pasifik berpengaruh terhadap pola perubahan iklim di wilayah yang mengelilinginya, walaupun telah di ketahui bahwa pola global cuaca dan iklim itu di pengaruhi oleh perubahan di seluruh belahan bumi.

Secara mikro, dampak dari fenomena ini sering dirasakan di wilayah Indonesia seperti kebakaran hutan dalam skala besar atau musim kering yang panjang, tetapi kondisi sebenarnya kurang diperhitungkan, terutama dalam perencanaan pertanian. Di negara-negara tetangga kondisi ini sangat penting dalam perencanaan pertanian dan pola tanam tahunan, contohnya Australia yang mengandalkan pertanian yang berskala besar kondisi ini sangat penting dalam merencanakan pola tanam dan investasi di bidang pertanian. Ketika musim el-nino, petani disarankan untuk menanam dalam jumlah yang tidak terlalu besar mengingat persediaan air yang akan berkurang

Wilayah Indonesia terus menerus mengalami penggundulan hutan dalam skala yang cukup besar. Banjir bandang yang terjadi di Lombok pun adalah akibat dari penebangan liar pada kawasan lindung di lereng gunung Rinjani. Data pada kantor cabang dinas kehutanan kebupaten Bima kehilangan hutan diwilayah Bima cukup signifikan hingga tidak heran jika ketika hujan mulai turun air sungai pun langsung berwarna coklat.

Kenapa kondisi ini menjadi penting?, wilayah Nusa Tenggara dengan bentuk pulau yang ramping dan panjang mempunyai daerah aliran sungai yang pendek dengan sungai – sungai yang pendek dan kecil. Hilangnya hutan secara ekologis sangat mempengaruhi intersepsi hujan oleh hutan dimana uap air yang terbawa oleh angin tidak bisa dimanfaatkan baik untuk hutan itu sendiri maupun untuk menurunkan suhu udara di sekitarnya. Peran lain yang sangat vital dari hutan yaitu dalam hal menyimpan air tanah, hilangnya hutan sangat berpengaruh pada kecepatan aliran permukaan sehingga air hujan akan langsung mengalir ke laut membawa lumpur karena permukaan tanah tidak tertutup oleh pohon-pohon, rumput dan sampah – sampah organik. Air tanah yang idealnya dapat di manfaatkan untuk jangka panjang kini sudah sangat berkurang terbukti dengan semakin sulitnya memperoleh air dan sumur-sumur yang semakin dalam sebagian besar wilayah Bima.

Dampak Sosial Untuk sebagian besar pertanian tadah hujan di kabupaten Bima, kondisi seperti ini merupakan akar dari segala persoalan yang mana turunnya produktifitas lahan bukan saja berakibat pada turunnya hasil produksi pertanian tetapi juga membawa dampak social yang cukup signifikan. Penduduk desa semakin rentan terhadap ekploitasi para rentenir yang mengambil keuntungan pada waktu panen gagal. Tidak ada alternatif lain untuk hidup membuat sejumlah besar pendudukpun meninggalkan kampung halaman menuju Kalimantan atau Malaysia tentunya menjadi tenaga kerja ilegal yang kerap di tipu atau dijual oleh calo tenaga kerja. Musim kemarau yang berdebu pun membawa penyakit yang cukup membuat miris. Dimusim kemarau anak – anak di sebagian besar wilayah Bima menderita batuk pilek. Penyakit- penyakit yang kurang di anggap penting ini sebenarnya secara langsung maupun tidak langsung adalah penyebab dari turunnya daya tahan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Dilain pihak musim hujan juga cukup berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Ini dapat dilihat ketika hujan muali turun mulailah pula banjir berkepanjangan di beberapa sungai di daerah ini. Ini tentu saja karena hutan tidak mampu lagi menahan air hujan hingga aliran permukaan langsung membawa air hujan beserta lumpur dan bahan – bahan organik lainnya ke pantai. Pantai menjadi tertimbun lumpur, kurang indah dan tidak produktif. Lingkaran ini tidak akan pernah putus kalau dibiarkan terus seperti ini, kecuali semua pihak pertekad untuk bekerja sama agar Bima di masa depan adalah kawasan yang layak huni, sehat ddan berwawasan lingkungan. Hal ini tentu saja bukan pekerjaan yang mudah, tetapi komitmen untuk memanfaatkan segala sumber daya untuk kemajuan bersama secara adil dan jujur perlu di kedepankan untuk kepentingan bersama. Tulisan ini hanyalah untuk membuka wawasan kita bersama bahwa dihadapan kita ada masalah besar yang tidak boleh dibiarkan berlanjut seperti ini, pada bagian selanjutnya akan dibahas bagaimana pola kepemilikan tanah (properti ownership) berpengaruh terhadap pola pemanfaatan hutan di kabupaten Bima. Tentunya kritik, saran dan tanggapan-tanggapan sangat kami terima demi memperkaya wacana ini. salam, semoga bermanfaat
[Read More...]


Jangan Terlalu cepat Merasa Tua




Bahagialah Pemuda yang bersemangat, tapi lebih berbahagialah pemuda yang menyadari bahwa pengalaman orang dewasa juga perlu. Berbahagialah orang tua yang berpikiran secara dingin, karena pengalaman-pengalamannya. Tapi lebih berbahagia orang tua yang menyadari bahwa semangat mudapun selalau diperlukan

-Yozar Anwar-
Dalam Pergolakan Mahasiswa Abad 20
(Kisah Perjuangan Anak-anak Muda Pemberang)
Jakarta 1981
[Read More...]


Dari Temen



new_0380: Assalamu'alaikum wr wb. Seorang sahabat tadi pagi menasehati saya satu nasehat yg bermakna. saya pengin membaginya dengan kamu. Dia berkata : Kunci Zuhud Aku tahu rizki ku tak mungkin diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu, amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku untuk beramal. Aku tahu, Allah selalu melihatku, karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu, kematian menantiku, maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku. (Hasan Al-Bashri) Jika kamu merasa nasehat ini berguna. Silahkan forward ke sahabat yg kamu cintai. wassalamu'alaikum wr wb

new_0380: peace_057: Aneh ya, ketika seseorang yang kita sayangi memanggil kita, serta-merta kita datang untuk penuhi panggilannya... Tapi ketika ALLAH memanggil kita (azan), biasanya kita akan malas dengan alasan waktunya masih panjang. Heran ya..bagaimana ketika anda membaca pesanan ini, anda tidak akan mengirim kepada beberapa orang yang ada di dalam messenger anda kerana > > > > anda risau apakah mereka akan fikirkan tentang diri anda atas kiriman ini kepada mereka.. Heran ya bagaimana kita lebih bimbang akan apa yang orang fikirkan tentang kita...daripada apa yang ALLAH fikirkan tentang kita..

new_0380: There is NO WAY to happiness, since happiness is THE WAY itself....Stephen R. Covey, pakar konsep "7 Habits", said: "The most proactive thing we can do is to BE HAPPY."new_0380: Happiness is not about TO HAVE, but about TO BE...
[Read More...]


Popular Posts

Popular Posts Widget
 

Categories

Recent Comments

Stay Connected

http://www.text-link-ads.com/xml_blogger.php?inventory_key=L6TKZHMZ15BNNYYQULG7&feed;=2

About Me

My Photo
aryantoabidin
Welcome to my blog. Aryanto Abidin. That is my original name, while cyber name for this blog. I just ordinary people who are learning to read and understand the existence and I think about indonesiaan.
View my complete profile

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors